Kisah

Ditulis oleh : Dwi Pramono (3.8.2.0.)

.

Kartoamijoyo adalah Eyang Kakung saya. Beliau menikah dengan Poernomosidi pada 8 Mei 1915 dan mereka berdua mencapai usia pernikahan 62 (e-n-a-m-p-u-l-u-h-d-u-a) tahun. Sangat.. sangat langka. Eyang kakung wafat 17 Oktober 1977. Seolah tak mau berpisah lama, 80 hari kemudian  –3 Januari 1978 — Eyang Putri wafat. Mereka berdua dimakamkan di makam Dewegan, Tipes, Solo.

Hanya dari seorang sepasang suami-istri Kartoamijoyo tersebut lahirlah 14 anak (ayah saya nomor 9) dan sekarang jumlah keturunannya sekitar 300 orang tersebar di Indonesia maupun manca negara.

Melanjutkan para senior yang menyusun Album Trah 1975, 1980, 1985, 1990 yang benar-benar menggunakan ALBUM (foto dan keterangan ditempel di lembar kertas), saya menyusun Album Trah 1995 berupa buku yang cukup lux. Sebagian diantaranya saya arsipkan dalam blog ini.

• Pengantar Editor
• Orangtua Bapak
• Pendidikan Bapak
• Jodoh dan Pernikahan
• Bekal Hidup Berumahtangga
• Bapak Gemar Seni dan Bahasa
• Tugas Bapak : Guru yang Berpindah-pindah
• Ajaran Bapak Ibu: “Sing Rukun Karo Sedulur”
• Teladan Bapak Ibu : “Sayang Anak”
• Berkirim surat dan sowan, bentuk bakti kepada orangtua